Nama : Budi Widiyanti
Kelas : 1EB40
NPM : 22214238
NPM : 22214238
Tugas : Pengantar bisnis
UNIVERSITAS GUNADARMA KARAWACI
1.Pengertian system perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
A. Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Aset ekonomi atau modal negara dapat digambarkan secara nyata dengan jumlah kapital (mineral berharga, terutama emas maupun komoditas lainnya) yang dimiliki oleh negara dan modal ini bisa diperbesar jumlahnya dengan meningkatkan ekspor dan mencegah (sebisanya) impor sehingga neraca perdagangan dengan negara lain akan selalu positif. Merkantilisme mengajarkan bahwa pemerintahan suatu negara harus mencapai tujuan ini dengan melakukan perlindungan terhadap perekonomiannya, dengan mendorong eksport (dengan banyak insentif) dan mengurangi import (biasanya dengan pemberlakuan tarif yang besar).
B. Kapitalisme
Kapitalisme adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama.
C. komunisme
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai masyarakat utopia.
D. Sosialisme
sosialis adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka semua. Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam membangun sosialisme.
Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
E. fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaanabsolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangatfanatik dan juga otoriter sangat kentara.
Fasisme adalah ideologi yang telah membawa bencana besar bagi umat manusia. Selain menyebabkan jutaan manusia terbunuh dan disiksa hanya karena ras mereka, paham ini juga telah berupaya menghapuskan seluruh nilai-nilai luhur dalam kehidupan manusia. Selain memaparkan beragam kecenderungan fasis yang menjelma dalam berbagai bentuk dan penampilan, dan menyingkap asal usul serta tujuannya. Buku ini berusaha pula membongkar kedok fasisme, dan memperlihatkan bahwa fasisme sejatinya merupakan sistem anti-agama.
f. Demokrasi Ekonomi
Demokrasi Ekonomi, artinya produksi dikerjakan oleh semua masyarakat dan untuk semua di bawah pimpinan atau pemilihan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan kemakmuran orang seorang.
2.Perbedaan antara Bisnis yang mengejar keuntungan dan bisnis tidak mengejar keuntungan
Bisnis yang mengejar keuntungan adalah bisnis yang transakksinya di bayarkan dengan uang. Maksudnya, jika seseorang menginginkan suatu barang yang telah diproduksi oleh produsen atau yang di jual oleh distributor konsumen tersebut harus membayar dengan jumlah uang tertentu yang telah ditetapkan baik oleh produsen maupun sang distributor. Contohnya, seorang komsumen ingin membeli 3 buah permen karet maka konsumen tersebut harus membayar uang sebesar Rp. 500,00 untunk mendapatkan permen karet tersebut. Itulah yang dimaksud dengan bisnis yang mengejar keuntungan.
Sedangkan, yang dimaksud dengan bisnis yang tidak mengejar keuntungan adalah bisnis yang dilakukan dengan cara barter atau pertukaran barang. Maksudnya, jika seseorang menginginkan seikat padi maka dia harus membayar dengan barang apa saja yang diminta oleh pemilik padi sebagai barang tukar yang menurutnya senilai. Cara ini tidaklah begitu efektif, karena setiap barang yang ditukar tidak memiliki nilai guna maupun nilai jual itu sebabnya cara ini sudah mulai di tinggalkan
3.Perbedaan pandangan masyarakat sekarang dan masyarakat zaman dulu tentang profesi bisnis
Pada masa lalu pekerjaan di bidang bisnis belum menarik bagi anak muda dibandingkan dengan masa sekarang. Tetapi sekarang banyak kemajuan pandangan masyarakat kita terhadap bisnis dibandingkan dengan satu atau dua dekade yang lalu. Pada masa lalu orang tua kita memandang sebelah mata terhadap pekerjaan bisnis, karena bisnis belum dianggap sebagi profesi. Namun sekarang persepsi demikian telah berlalu, sekarang masyarakat sudah tidak memandang rendah lagi, karena bisnis sudah diangkat menjadi profesi.
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi bisnis, antara lain sifat agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah dan sebagiannya. Pandangan semacsm ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini.
Hal yang seperti inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak terlalu termotivasi terjun kedunia bisnis. Kita tertinggal jauh dari negara tetangga yang seakan-akan memiliki spesialisasi dalam profesi bisnis.
Oleh sebab itu, negara kita jangan sampai ketinggalan, hanya menjadi bahan rebutan pasaran negara asing saja. Kita harus mulai mengenbangkan dan mencurahkan perhatian untuk membina generasi muda yang tanggap akan informasi akan bidang bisnis.
Dalam zaman modern sekarang ini, dunia bisnis sangat kompleks, dan membutuhkan banyak waktu untuk mereka yang ingin mempelajarinya secara mendalam. Dan sangat mengasyikkan apabila kita mulai melaksanakan bisnis secara nyata. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari kita perhatikan jutaan orang melakukan kegiatan bisnis. Mereka ada yang berhasil mengembangkan usaha dan memperbesar nilai bisnisnya yang makin lama makin maju tetapi ada pula yang gagal. Bagi mereka yang berhasil, kegiatan bisnis makin menarik dalam kehidupan mereka.
Memang profesi bisnis sangat mengasyikkan, karena memberikan kepuasan lahir dan batin kepada pelaksananya. Bisnis harus berpandangan jauh kedepan. Bisnis didirikan bukan untuk sementara, tetapi untuk selamanya, seumur hidup pemilik dan terus dilanjutkan oleh ahli warisnya. Oleh sebab itu, dunia bisnis harus menjaga faktor kontinuitas usaha yang membuat landasa usaha yang kuat menuju masa depan yang penuh tantangan.
Adapun dorongan moral bagi yang beragama Islam, sudah terpatri dalam sebuah hadist yang menyatakann bahwa ”pekerjaan paling mulia dalam Islam ialah pekerjaan yang dilakukan dengan tangan sendiri dan jual beli yang halal”. Karena jual beli merupakan salah satu bagian dari bisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar